kumpul-kumpul pelajar oke berprestasi :)

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Senin, 04 Februari 2019

Kegiatan Ekskul jadi Aset Masa Depan, Mungkin Gak?

Melulu menghabiskan waktu dengan kegiatan akademik di sekolah kadang emang bikin bosen. Apalagi kalau perkumpulan teman-teman udah punya kesibukan masing-masing, tak jarang teknologi jadi ajang penghabisan rasa bosan itu. Buka youtube-lah, atau sekedar share-share instastory yang sebenarnya nggak terlalu penting. Mungkin perkembangan sosial media sekarang jadi banyak pelampiasan waktu rasa bosan itu. Loh, kok jadi bahas-bahas sosmed ya? Tapi ngabisin waktu di sosmed juga kadang malah nambah bosen, betul tidak? Kalau diliat-liat, sebenarnya banyak kegiatan yang bisa kamu jelajahi. Hal ini tidak saja dapat menumbuhkan produktivitasmu, tetapi juga dapat menambah jejaring pertemanan secara positif.

Background vector created by rawpixel.com


Bagi kamu sobat pelajar yang kian merasakan ketidakproduktifan dalam beraktivitas, kamu bisa mulai dari kegiatan ekskul yang ada di sekolahmu. Tentu saja kamu ingin tahu bakat apa yang sebaiknya dapat kamu salurkan. Bagi beberapa sekolah, tentu saja kegiatan ekskul ini sudah sering diperkenalkan pada saat orientasi awal di waktu-waktu penerimaan sebagai siswa baru. Kegiatan ekskul yang tersedia juga terdiri atas berbagai kategori atau jenis, seperti olahraga, olimpiade, jurnalistik, seni, dan lain sebagainya. Sayangnya, banyak sobat pelajar yang memiliki ketakutan tersendiri (baca: kegalauan) mengenai pemilihan ekskul ini.

Sebenarnya jika kita telaah kembali, pemilihan ekskul ini akan sangat berdampak bagi masa depan jika kamu dapat memanfaatkannya secara cermat. Namun mulai dari pemilihan, kadangkala kita terlalu takut untuk mengikuti suatu ekskul disebabkan oleh faktor sosial. Bagaimana jika anggotanya tidak seru? Bagaimana kalau orang-orangnya tidak kukenal? dan alasan-alasan lain. Jika faktor sosial ini terjadi, maka yang ada hanyalah kita bisa saja mengikuti ekskul dengan ikut-ikutan teman. Mungkin tidak salah, siapa tahu bisa enjoy dan malah semakin memperkaya keterampilan/skill pada ekskul tersebut. Masalahnya adalah, apakah kita bisa menjamin tujuan tersebut?

Selain dari faktor sosial, dukungan dari sekolah juga dapat berpengaruh. Ada sekolah yang mampu memberikan kebijakan secara penuh kepada setiap koor ekskul hingga dapat maju dan berkiprah dengan tujuan prestasi yang membanggakan. Sayangnya, sistem di sekolah kadangkala sulit untuk bisa memberikan apresiasi atas setiap kinerja ekskul. Kasus terparahnya adalah ada banyak sekolah yang bahkan untuk kegiatan akademik sudah kekurangan aspek pendukung sehingga untuk ekskul tidak dapat terperhatikan secara baik.

Sulitnya pelaksanaan ekskul ini bisa dikoomodir oleh gerakan pelajar yang mampu menunjukkan minat dan membiarkan teman-teman pelajar lainnya untuk berkesempatan mengikuti minat yang sama. Meskipun terkesan remeh temeh di awal, percaya atau tidak setiap proses yang dilakukan bisa berdampak besar bagi aset keterampilan di masa depan. Apalagi dengan kemudahan internet dan sosial media, seluruh akses tersebut dapat diberdayagunakan demi kelanjutan pengembangan kinerja ekskul yang lebih mengedepankan setiap anggota untuk dapat menyalurkan minat dan bakatnya.

Lantas, apa pula yang disebutkan dengan aset masa depan? Aset tersebut timbul berdasarkan latihan bahkan ide-ide sederhana yang kadangkala tanpa sadar memberikan semangat bagi sobat-sobat pelajar untuk terus berkreasi. Apalagi jika telah ada kesadaran dari pihak sekolah dalam bentuk dukungan penuh baik dalam lomba-lomba dan event sekolah. Tentu saja hal ini tidak lepas dari bagaimana sistem pendidikan itu terbentuk sedini mungkin, tentang bagaimana ekskul tidak hanya dianggap sebagai ecek-ecek belaka namun sebagai aset yang mampu memberikan segenap bekal hidup di masa depan.

(Bintang Bagustari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages